Memperbaiki
gaya hidup sehari-hari jauh lebih penting daripada mengandalkan keampuhan ilmu
kedokteran (operasi dan obat-obatan). Karena hanya tubuh manusialah yang dapat
menyembuhkan dirinya sendiri, ilmu kedokteran hanya bisa membantu fungsi tubuh
tersebut (memacunya). Hampir semua penyakit adalah akibat dari
kebiasaan-kebiasaan yang terakumulasi selama beberapa waktu.
Pada artikel
ini akan dijelaskan secara ringkas tentang hukum-hukum alam yang seharusnya
dipatuhi oleh manusia yang merupakan bagian dari alam.
Hukum pertama: Mamalia
(termasuk manusia) hanya membutuhkan susu (termasuk produk olahannya) saat
masih balita.
Ada anggapan
susu sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Pada kenyataannya, orang Amerika
yang banyak meminum susu (dan produk olahannya) sejak kanak-kanak tidaklah
mempunyai kesehatan usus yang baik, bahkan banyak dari orang-orang yang sama
menderita osteoporosis yang seharusnya dapat dicegah oleh kalsium yang
terkandung dalam susu.
Nutrisi
utama yang ditemukan dalam susu adalah protein, lemak, glukosa, kalsium, dan
vitamin. Susu memang sangat populer karena mengandung banyak kalsium dan
dianggap dapat mencegah osteoporosis. Namun sesungguhnya, tidak ada makanan
lain yang lebih sulit dicerna daripada susu! Hal tersebut terjadi karena kasein
yang membentuk 80% dari protein langsung menggumpal begitu memasuki lambung
sehingga menjadi sangat sulit dicerna. Terlebih lagi, komponen kasein tersebut
telah dihomogenisasi (meratakan kadar lemak dengan diaduk). Homogenisasi adalah
hal yang buruk karena saat susu diaduk udara juga akan ikut tercampur dan
mengubah komponen lemak susu menjadi lemak teroksidasi. Dengan kata lain susu
homogen menghasilkan radikal bebas dan memberikan pengaruh yang sangat buruk
bagi tubuh.
Susu yang
mengandung lemak teroksidasi tadi kemudian dipasteurisasi dalam suhu tinggi di
atas 100˚C. padahal enzim dari nutrisi utama susu sangat sensitif terhadap
panas dan mulai hancur pada suhu 93,3˚C. itu berarti, susu yang dijual di
toko-toko tidak lebih dari sekedar racun yang justru merusak fungsi tubuh.
Satu
kesalahan konsepsi yang terbesar mengenai susu adalah bahwa susu membantu
mencegah osteoporosis, hal tersebut berdasar pada oleh karena kalsium tubuh
manusia akan berkurang seiring dengan usia, maka kita dianjurkan untuk meminum
susu untuk mencegah osteoporosis. Kenyataannya, anjuran tersebut merupakann
suatu kesalahan besar. Minum susu justru dapat menyebabkan osteoporosis.
Kadar
kalsium dalam darah manusia normal terpatok pada 9 – 10 mg. saat minum susu,
konsentrasi kalsium dalam darah meningkat. Sekilas terdengar seperti tubuh kita
berhasil menyerap kalsium dari susu. Namun kenyataan berkata lain, ketika
konsentrasi kalsium dalam tiba-tiba meningkat, maka tubuh manusia akan berusaha
untuk mengembalikan keadaan abnormal tubuh tersebut menjadi normal kembali,
ironisnya, cara tubuh untuk mengembalikan konsentrasi kalsium dalam darah
adalah dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine. Dengan kata lain,
jika kita meminum susu, maka tubuh justru akan membuang simpanan kalsium tubuh
itu sendiri.
Fakta: dari empat negara konsumen susu terbesar (Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia) justru banyak ditemukan kasus retak tulang panggul dan osteoporosis.
Lantas apa
yang harus kita makan untuk memenuhi kalsium tubuh?
Bangsa
Jepang, sudah berabad-abad mengkonsumsi udang, ikan-ikan kecil, dan rumput
laut, yang awalnya dianggap rendah kalsium, namun justru hampir tidak ada kasus
retak tulang panggul maupun osteoporosis, padahal mereka tidak mengkonsumsi
susu setiap harinya. Hal tersebut karena, meskipun udang, ikan-ikan kecil, dan
rumput laut rendah kalsium, namun kalsium yang terkandung di dalamnya terserap
perlahan yang berefek pada peningkatan kalsium dalam darah secara bertahap,
sehingga tubuh masih bisa mentolerir peningkatan konsentrasi kalsium dalam
darah tersebut yang terjadi secara perlahan.
Lantas
kenapa banyak orang yang merasa bahwa susu (dan produk olahannya termasuk
yoghurt) efektif memperbaiki kesehatan mereka?
Bagi banyak
orang, susu (termasuk yoghurt) pernah “menyembuhkan” konstipasi (susah BAB).
Namun faktanya, “penyembuhan” tersebut adalah diare ringan. Sistematika kerja
tentang susu yang menyebabkan diare adalah sebagai berikut:
Manusia tidak memiliki cukup enzim pengurai laktosa (gula yang terdapat di dalam produk susu), hal tersebut karena seiring bertambahnya usia, tubuh manusia mulai berkurang dalam memproduksi enzim laktase (enzim pengurai laktosa), tubuh manusia memproduksi enzim laktase adalah saat ketika manusia membutuhkannya. Dengan kata lain, manusia didesain hanya memerlukan pasokan susu (ASI, bukan susu sapi.cs!!) ketika balita saja, bukan sampai dewasa maupun tua.
Susu mengandung banyak laktosa, oleh karenanya pada saat kita mengkonsumsinya, susu tidak dapat dicerna dengan baik oleh sistem pencernaan manusia. Akibatnya terjadi ekskresi kotoran stagnan yang selama ini terakumulasi di dalam usus besar dan terjadilah diare ringan yang dianggap pengobatan terhadap konstipasi. Jika diare tersebut terjadi sesekali tidaklah banyak berpengaruh pada tubuh, namun lambat laun akan merusak fungsi pencernaan manusia itu sendiri (efek akumulatif).
Hukum kedua: Beras
putih adalah makanan mati.
Beras yang
kita makan adalah benih dari padi. Dalam kondisi aslinya, benih ini terbungkus
dalam sekam beras. Jika sekam disingkirkan, yang tertinggal adalah (sebut saja)
beras butek/keruh (terlihat keruh karena masih mengandung kulit ari). Jika
seluruh lapisan kulit ari beras tersebut disingkirkan, yang tersisa adalah mata
beras. Jika mata beras disingkirkan, yang tersisa adalah beras putih. Banyak
orang lebih suka mengkonsumsi beras putih ini karena warnanya putih, empuk,
rasanya manis, dan penampilannya lebih menarik. Tetapi kenyataannya, beras putih
adalah beras yang bagian-bagian terpentingnya telah disingkirkan. Beras putih
adalah makanan mati. Saat beras direndam kedalam air dan dibiarkan beberapa
hari, bahkan tidak akan menumbuhkan kecambah. Dilain pihak, beras butek/keruh jika
direndam didalam air dan dibiarkan beberapa hari akan menumbuhkan tunas. Dengan
kata lain, beras butek adalah makanan hidup yang memiliki potensi untuk
menumbuhkan kehidupan. Betapapun baik kualitasnya, beras putih hanyalah
mempunyai ¼ dari nutrisi yang dikandung oleh beras butek.
Gandum juga
baik dalam bentuk biji-bijian yang belum digiling. Setelah gandum digiling,
nilai gizinya akan berkurang secara drastis. Jadi jika Anda menyukai roti dan
pasta, yang terbaik adalah memilih rati dan pasta yang terbuat dari tepung
gandum utuh (bukan gandum giling).
Hukum ketiga: Patuhi hukum-hukum alam yang sudah Dia tetapkan untuk alam ini.
Kenapa
sekarang ini banyak sekali muncul beraneka ragam penyakit-penyakit pada hewan
maupun pada manusia sendiri?
Jawaban yang
pasti adalah perubahan pada pola hukum alam yang terjadi akibat ulah tangan
manusia! Misalnya, makanan hewan peliharaan masa kini tidaklah mengandung
nutrisi yang sama seperti makanan mereka dahulu kala. Sebagai hasilnya, banyak
hewan peliharaan yang menderita berbagai penyakit “aneh”, misalnya penyakit
sapi gila (BSE, Bovine Spongiform Encephalopathy).
BSE
menyebabkan otak sapi berubah menjadi spons akibat terjadinya perubahan
abnormal pada prion, yaitu partikel protein yang tidak memiliki asam nukleat.
Lantas, apakah yang menyebabkan perubahan abnormal pada prion tersebut?
Dari hasil
penelitian membuktikan bahwa BSE menyebar dari distribusi makanan yang mengandung
bubuk tulang daging, yaitu pakan ternak yang dihasilkan dari daging merah,
kulit, dan tulang yang tersisa dari hasil memproses daging; sosis, beef steak,
dll. Padahal sapi adalah hewan herbivora, itu berarti manusia telah melanggar
hukum alam tersebut! Praktik memberikan bubuk tulang daging kepada sapi berasal
dari kepentingan diri manusia semata. Pakan ternak yang mengandung bubuk tulang
daging meningkatkan kadar protein dan kalsium dalam susu sapi. Susu yang
mengandung banyak protein dan kalsium dapat dijual dengan harga yang lebih
tinggi. Dan intinya adalah, BSE bukan disebabkan oleh bubuk tulang daging,
melainkan karena keegoistisan dan kesombongan manusia yang telah mengabaikan
hukum-hukum alam!
Sama halnya
apa yang terjadi pada manusia. Makanan manusia sekarang ini tidaklah
berdasarkan hukum-hukum alam yang telah ditetapkan-Nya! Wajar jika sekarang
banyak bermunculan penyakit-penyakit aneh; stroke, kanker, dll dll. Ingat,
setiap dari apa yang Anda masukkan kedalam tubuh sangat mempengaruhi tubuh
Anda! Dan ingat, hukum alam berlaku sama untuk semuanya. Misalnya Anda jatuh ke
aspal keras dari gedung lantai 120, tidak perduli Anda baik atau jahat, mukmin
atau bukan, maka Anda akan tetap mati. Karena tidak mungkin Allah melanggar
sendiri hukum-hukum yang telah Dia tetapkan.
Ada begitu
banyak makanan alami, namun kenapa manusia lebih suka memakan makanan sintetis
yang sebenarnya adalah racun! Fastfood, margarin, susu termasuk yoghurt,
snack-snack yang dipenuhi bahan pengawet, penyedap, minyak goreng yang dipakai
berulang-ulang sampai butek, dll dll. Tidakkah kita seharusnya sadar tentang
apa yang kita masukkan kedalam tubuh kita? Kita sebagai manusia yang mempunyai
akal seharusnya bisa lebih jeli memilih makanan yang kita konsumsi. Kita tetap
bisa mengkonsumsi makanan yang enak tanpa harus menyiksa tubuh kitakan? Misal
kita suka gorengan, ya sudah makan saja, dengan syarat Ada tahu pasti asal usul
dari gorengan tersebut! Dan yang jauh lebih penting adalah, saat memakan
gorengan kunyah dengan baik dan benar. Mengunyah dengan baik dan benar maksudnya
adalah, mencampurkan makanan dengan air liur dalam mulut semerata mungkin. Air
liur dapat menetralisir asam lemak trans hingga kadar tertentu, ingat hanya
hingga kadar tertentu! Lagian masih sangat banyakkan makanan yang lebih lezat
daripada gorengan?
Dari apa
yang saya uraikan ini, intinya adalah kita boleh memakan makanan (hanya
makanan, bukan makanan sintetis!) apapun yang kita inginkan asalkan sesuai
kadar yang telah ditetapkan untuk tubuh manusia. Ingat, segala sesuatu yang
berlebihan tidak baik, apapun itu! Untuk itulah kita perlu mengenali diri kita,
dan jangan pernah membohongi diri sendiri tentang hal itu!
0 komentar:
Posting Komentar
* Titip iklan akan dihapus.
* Anonymous diperbolehkan.
* Berkomentarlah dengan bahasa santun dan jelas.
* Pertanyaan privat bisa melalui 'Form Kontak'.